Dalam sebuah perkataan filsuf Yunani terkenal Aristoteles mengatakan "Zoon Politicon yang artinya Makhluk yang bermasyarakat. Artinya manusia adalah makhluk yang berpolitik, jika manusia tidak berpolitik sama saja dengan mati.
Politik adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan, dalam bermasyarakat manusia harus berpolitik untuk mencapai sebuah tujuan/cita-cita. Setiap politik memiliki berbagai cara yang berbeda dan unik sesuai dengan dikotomi mereka.
Hari ini politik di Indonesia mempunyai 2 pandangan dalam masyarakat, sebagian masyarakat berpandangan bahwa politik adalah sebuah hororisme yang harus dijauhkan, sebagian lagi berpandangan bahwa politik harus ikut berpartisipasi sebagai penganut demokrasi yang baik.
Politik di Indonesia hari ini sangat carut marut dimana terjadi dualisme antara pendukung paslon 1 dan paslon 2 hal ini merupakan hal yang sangat lumrah lalu semakin banyak partai-partai baru karena Indonesia menganut sistem multipartai karena dikotomi tersebut mempunyai banyak kepentingan. Sebenarnya disinilah letak euforia demokrasi negara Indonesia yaitu kembali mempersatukan visi dan misi setelah tenggelam karena rutinitas kehidupan yang sangat padat.
Hari ini semakin banyak hoax yang di sebarkan semakin membuat chaos dalam alam fikir masyarakat kita laksana virus cepat menjalarnya dan sulit untuk di buktikan kevalidannya masih banyak masyarakat kita hanya menilai dari coveris saja belum mencapai pada tingkat kritik sumber yaitu intern dan ekstern hal ini sangat lumrah , karena pada hakikatnya manusia itu memiliki sebuah kecenderungan terhadap sesuatu bisa dijamin tidak ada yang netral, manusia dibekali akal dan nafsu berbeda dengan makhluk yang lainnya sebagian dari makhluk itu hanya memakai insting, tetapi tidak memiliki akal dan nafsu.
Berbeda pilihan itu baik karena memang kita diciptakan oleh Tuhan antara 1 dengan manusia lainnya berbeda-beda, lahir dan berkembang di geografis yang berbeda-beda juga untuk itu kita harus mensehatkan kembali perpolitikan Indonesia supaya murni kembali kepada ruh-ruh nasionalisme yang telah ditiupkan oleh para pendiri bangsa (Founding Father) .