Kutipan Puisi
Kau Menghangatkanku
Karya
naporezamalikhaq
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Dalam riuh angin yang bertaburan di halaman dinding langit
Aku bercerita kepada cermin-cermin gedung bertingkat
Setiap kali aku bercerita dan menaruh harap kepadamu
Jangan biarkan hujan terjatuh secara sukarela bersama garis air mata
Kepada gemerlap bintang yang indah di singgah cakrawala
Aku memohon dan mengadu kepadanya
Jangan biarkan kerlap-kerlip pesonamu tersibak
Hanya karena sikapmu yang dingin dan meradang
Teruntuk hamparan langit yang membangunkan waktu subuhku
Aku meminta dan meramut sinarmu untuk kubawa ke dalam ruang-ruang kepayahanku
Jangan mengalah terhadap kumpulan awan yang saling terikat
Aku takut, bahwa ruang-ruang itu akan kembali redup.
Berdirinya sebongkah lapis tanah yang melindungi
Aku mengucap syukur kepadamu
Sebab lindunganmu telah menjagaku kepada tetesan dan rintikan masalah
Jangan ingin mengalah dan meroboh
Karena saat kau tertembus, aku jatuh rapuh
Kau hujan
Dari sebuah hadirmu yang melarakan
Kau yang membasahi, secara sukarela hadir di air mataku
Kau yang lebat, hadirmu selalu menyibak kebahagianku
Kau yang gelap, warnamu mengubah cahayaku
Kau yang datang, selalu merapuhkan ragaku
Namun, semenjak hadirmu yang istimewa ada di sampingku
Segalanya terasa menghangatkan dan tak lagi menakutkan
Karena, setiap genggaman bersamanya
Membawaku kepada dekapan yang sangat erat kepada perjalanan yang aku tempuh.
Unduh teks untuk IG story