Dunia warna dalam sebait
Cerpen
Kutipan Cerpen Dunia warna dalam sebait
Karya naufaladitia
Baca selengkapnya di Penakota.id

Lama aku menunggu kejadian ini, sebuah kejadian yang membuat rasa hampa dalam hidupku tak berkutik dan mati bagai diterjang tsunami. Sesak hati mendesak ku untuk pergi menemui indah pelangi, walau pikiran ku berkata jangan namun hati berani menghiraukan.

***

      Perlu aku ceritakan sedikit tentang dunia lama ku, temanku biasa memanggilku dengan nama Tiara dan saat ini aku duduk di kelas 10 IPA 5, di dalam kelas aku adalah siswa yang pendiam namun suka bergaul diluar jam pelajaran. Dengan gaya bicara ku yang to the point dan tidak suka berbicara serius saat jam istirahat adalah salah satu sifat yang memancing manusia bermuka dua muncul ke dalam dunia ku, hasilnya adalah mereka yang sebelumnya bertitel sahabat sekarang bergelar pengkritik hebat. Itulah awal dari keyakinan ku bahwa hidup sebagai penyendiri dalam keramaian itu asyik.

***

      Sampai akhirnya pria itu hadir seakan dia adalah pemberantas kesendirian ku. Namanya mudah untuk kuingat yaitu Randy. Ialah pria tampan yang pandai berpuisi, jiwa puitis telah melekat pada dirinya jadi bukan tidak mungkin jika aku suka dengannya.

      Aku pernah membaca puisi nya dengan judul "Mari Bersama ku" anehnya isi puisi itu menggertak ku untuk pergi bersamanya dan berhenti menyendiri. Aku serba salah, lalu aku berani menanyakan maksud puisi itu.

      Lalu, Apa yang ia katakan? "Ya, emang puisi ini untukmu. Karena bagiku wanita seperti mu tak pantas sendiri", ucap Randy.

      Aku tersipu malu kala itu, tanpa sengaja aku berkata "Apa kamu mau menjadi teman dekat ku?". Jawaban singkat pun terlontar "Ya, aku mau menemani mu tanpa melihat keadaan mu" ucapnya.

      Yang benar saja, setelah kejadian itu aku langsung dekat dan belajar menulis puisi darinya. Setiap jam istirahat, aku menulis dan bertukar cerita di taman sekolah dengan Randy.

***

      Tentang rasaku kepadanya tak perlu ditanya lagi, karena ia sudah menganggap ku sebagai teman hidupnya. Kami hanya bisa bertemu di sekolah, namun suatu hari Randy tidak masuk sekolah karena sakit. Dari surat nya sakitnya tidak parah, ia tidak hanya menulis surat ijin tapi juga menulis surat untuk ku yang didalamnya tertulis sebait puisi. Aku langsung membaca nya, begini isinya :

             Dear Tiara

             Mencari jati diri tidaklah mudah,

             Tetapi menyendiri tindakan salah,

             Dirimu tak pantas dipandang rendah,

             Jadi tersenyum lah semanis buah.

     Puisi itu yang membuat sifat ceria ku kembali bersinar, diriku yang dulu juga menjadi yang sekarang. Aku kembali mencoba bergaul dengan teman ku dan berusaha mengubah gaya bicara ku. Alhasil dunia warna berhasil menyingkirkan dunia hampa dengan perlahan. Tak kalah hebatnya rasa terpendam ku telah tersampaikan, Aku dan Randy menjadi anak puitis sekarang.


05.03.2019

05 Mar 2019 18:01
89
Jl. Mayjend Sungkono, Nambangan Lor, Kota Madiun, Jawa Timur, Indonesia
6 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: