Ia yang Terlewatkan
Cerpen
Kutipan Cerpen Ia yang Terlewatkan
Karya nfathra
Baca selengkapnya di Penakota.id

"Kamu mengidolakan siapa?"


Kopi hitam yang terdiam itu terangkat, suara seruput merdu mengambang. Lelaki yang sedang membuka lembaran-lembaran lusuh itu membisu, sejenak kemudian menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya pelan. 


"Waktu." Singkat. Padat. 


"Loh, kok waktu? Memang ada orang namanya waktu?" Satu alis terangkat dari wajah yang bisa dibilang seperti langit yang dihiasi bintang-bintang kemerahan. Ia heran melihat temannya yang satu ini mengidolakan waktu, bukankah orang-orang biasanya mengidolakan seseorang? 


"Aku tak hanya mengidolakannya, aku ingin mengetahui semua tentangnya, memahami, lalu mencintainya, aku masih berusaha." Sebuah jawaban yang tak mewakili pertanyaan pun terlontar. 


"Jangan bilang kalau kamu akan menikah dengan waktu." 


"Mengapa kamu heran? Bukankah wajar aku mengidolakan waktu yang banyak sekali disebut dalam Al-Qur'an, tersurat maupun tersirat? Adagium Barat maupun Timur mengagungkannya, bukan? Ia berkelindan bersama sendi-sendi kehidupan, menanti untuk membunuh atau dibunuh."


Malam semakin pekat, rembulan bertopang dagu menyaksikan dua insan berceloteh, entah ia mengerti atau tidak. 


"Aku suka cara kerjanya," lanjut lelaki yang mengidolakan waktu itu. "Banyak sekali yang tak sadar akan kepergiannya, penundaan adalah tipu muslihatnya. Beruntunglah bagi yang memanfaatkannya dengan baik, rugilah bagi yang menyia-nyiakannya. Kamu tahu waktu luang? Tak sedikit yang terbuai rayuannya."


"Lalu, apakah sekarang kita telah terbunuh olehnya?" tanya lelaki berwajah langit dengan bintang kemerahan itu. 


"Sampai detik ini, aku juga berusaha mencari jawabannya."



13 Sep 2019 06:46
176
Cairo, Mesir
3 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: