Ini adalah akhir buah sabarku dalam menunggu kabarmu. Akhir dari kisah kita. Aku tak ingin ini berakhir, tapi apa boleh buat? Bukankah cinta itu tentang dua insan yang saling berjuang? Tapi mengapa aku merasa hanya aku yang berjuang disini?

Segala pesan yang ku kirimkan untukmu, tidak lagi kau jawab. Jejakmu hilang tersapu ombak. Menghilangkan kabar yang kutunggu disetiap detiknya, tetapi kau malah menjauh dariku. Kau hilang. Hilang kabar, hilang pandangan dariku, hilang juga cintamu padaku.

Tidak ada kata lagi yang bisa kuucap. Kau pergi dengan mematahkan segala harapan yang telah pupus. Mematahkan hati atas cinta yang telah bertahta. Menyesatkan jalan saat aku sudah punya tempat pulang.

Langkah kita tak lagi berdampingan, kau berbalik arah meninggalkanku yang diam melihat punggungmu hilang di kabut hitam. Kau melangkah jauh dalam kenangan yang tersimpan dalam ingatan. Membuatku tenggelam dalam kesedihan, membuat segala harap terbawa angin dan tak kembali.

Kini, kita telah menjauh. Pemilik hati ini telah pergi, menyisakan kenangan, meninggalkan kekosongan hati yang terus menghantui.

Aku seperti berjalan di lautan tak berujung, menatap langit yang tak tersentuh, aku akan merelakan sebuah cinta yang tak akan kembali.

Tetapi akan kujadikan kau kenangan yang kusimpan baik-baik dalam ingatan.

-Annida Salma Nabila