Air mata seharusnya jatuh ke atas.
Kontradiktif.
Biar saja
Kupikir, lebih baik begitu.
Ketika ia mengalir ke atas,
Aku harap ia membentuk awan hitam,
Menggumpal,
Lalu perlahan jatuh bak hujan.
Orang-orang akan melihat hujannya.
Ada yang memberikan payung.
Ada yang ikut berhujan bersama.
Ada yang serta menambahkan hujan lagi hingga badai.
Mungkin, mereka yang bersedih, bisa juga duduk di taman.
Membuat tanah dan rumput menjadi basah.
Siapa tau, airnya membuat tanah dan rumput bahagia.
Tidak apa, bagiku, menukar kesedihanku dengan apa yang seharusnya tumbuh.
Tidak ada yang boleh mati dengan cepat, selain fragmen masa kecilku,
selain buncah tawaku,
selain mimpi-mimpi naif yang kusimpan dalam-dalam.
Biarkan saja mereka semua mati.
Sedang air mata hujan, hanya untuk mereka yang berhak hidup.