Tidak Akan Ada Lagi Orang Kaya di Bumi
Cerpen
Kutipan Cerpen Tidak Akan Ada Lagi Orang Kaya di Bumi
Karya nnsnvprtw
Baca selengkapnya di Penakota.id

Jika kita semua menjadi kaya, lantas tidak akan ada lagi  orang kaya di bumi ini. Ah iya, benar juga. Setelah kucari tau dengan riset yang tidak mendalam dan cenderung dangkal sekali, hal tersebut bisa disamakan dengan konsep nol mutlak dalam fisika, yang berarti titik di mana semua gerakan berhenti dan semua energi hilang. Jadi, jika semua benda di muka bumi ini mencapai titik nol, tidak akan ada lagi benda yang lebih panas atau lebih dingin dari yang lain. Semua akan berada dalam suhu yang sama. Bagaimana, kamu bisa memahami analogi ini enggak? Kalau tidak bisa, tak apa, kamu enggak akan kehilangan apapun hanya karena enggak mengerti beberapa hal di semesta raya ini. Lagipula, siapa yang mau menumbalkan otaknya untuk memahami berbagai hal di bumi? Memikirkan nanti siang mau makan apa, besok mau kerjakan apa, di Family Mart mau jajan apa, dan memilih presiden nomor berapa saja kerap membuat manusia oleng. Jadi, tenang saja untuk tidak memahami satu dua hal, apalagi jika hal tersebut tidaklah berpengaruh besar dalam hidup sekarang dan hidup setelahnya (kalau kamu percaya).


Kalau tidak ada lagi orang kaya di bumi ini, apakah bumi akan terasa sama ya? Bayangkan kita akan ke minimarket yang sama dengan pengusaha waralaba ternama, mengambil mi instan yang sama, atau minuman berperisa yang sama. Eh tunggu, jika kita semua menjadi orang kaya, apa minimarket akan tetap ada? Karena kan yang punya usaha minimarket pun sudah jadi orang kaya ya, kecuali jika ia memang sekadar hobi saja untuk memiliki minimarket dan mau repot-repot memikirkan perjalanan bisnisnya untuk sepuluh atau lima puluh tahun ke depan.


Lantas apa masih ada tukang jualan lain ya? Pikirkan jajanan favoritmu musnah, beserta gerobak-gerobaknya dan terpal-terpalnya. Duh, memikirkannya saja membuatku sakit kepala.


Mungkin kelak, jika orang kaya tidak ada lagi di bumi atau ketika semua orang mendadak jadi kaya--mungkin setara kekayaan presiden yang disokong para pengusaha tambang, hehe--, pusat perbelanjaan tidak akan lagi ada, ya karena pengusaha pusat perbelanjaan tersebut sudah tidak perlu berbisnis lagi. Bayangkan kelak pusat perbelanjaan akan kosong, eskalatornya akan terbengkalai tak terpakai seperti eskalator Stasiun Bekasi yang sudah 100 haripun tidak diperbaiki manajemen stasiun, ya mungkin memang sesulit itu memperbaiki eskalator, bukan seperti memperbaiki rantai sepeda yang copot. Lalu jika pusat perbelanjaan terbengkalai, mungkin binatang-binatang bisa menghuninya. Mungkin lantai rubanah akan dihuni hewan melata yang tidak suka sinar matahari dan menyukai tempat lembab, lalu lantai di atasnya akan dihuni hewan seperti iguana, kadal, atau tikus yang kadang suka gelap, kadang suka panas. Lantai satu dua tiga dan seterusnya mungkin bercampur berbagai macam hewan mulai dari kucing, anjing, tupai, simpanse, harimau, rusa, jerapah, elang, merpati, landak, dan lain-lain. Setelah kupikir lagi, mungkin ini ide bagus untuk menekan sikap konsumerisme manusia yang berlebihan…atau ide buruk?


Mungkin tidak hanya pusat perbelanjaan ya, taman rekreasi berbayar juga mungkin akan tutup. Wahana-wahana raksasa yang mereka miliki akan berlumut atau karatan. Kurang lebih mirip seperti tempat rekreasi berhantu seperti di film atau novel misteri. Para pecinta konten penampakan dan hal ghaib, mungkin akan sering ke tempat ini untuk berpura-pura (atau sungguhan?) mendapat pengalaman mistis, dengan cara kesurupan hantu penjaga atau menggambar bentuk hantunya seperti apa. Pasti akan laku keras mengingat banyak masyarakat Indonesia sangat menyukai konten mistis yang kadang dibuat tanpa nalar dan serampangan.


Lalu hiburan untuk orang kaya ini, jadinya apa ya? Menghitung uang? Perhiasan? Emas? Barang antik? Ah sepertinya kurang menarik ya. Apa yang lebih enak dibanding berjalan di trotoar, lalu tak sengaja menghirup wangi kuah bakso malang pedagang kaki lima sembari memegang tangan orang yang kamu sayang serta menertawakan kenapa dulu bisa-bisanya kalian terjebak di warmindo saat hujan lebat di Cikini sepulang kantor pada malam hari. 


Ternyata, tidak semua orang harus menjadi kaya. Kalaupun ada yang gigih sekali untuk menjadi salah satunya, semoga tidak sampai mengeruk tanah-tanah subur di Indonesia Timur kemudian memonetisasi sumber daya alamnya dan ngotot membuat ilusi bisnis ramah lingkungan atau semoga juga tidak dengan cara menjadi rentenir bagi mahasiswa se-Indonesia yang—walaupun otaknya bebal—ingin terus berkuliah dan menjadi sarjana demi mengangkat muruah diri dan keluarganya.






01 Feb 2024 03:18
34
Jakarta Selatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: