Kutipan Puisi
Sajak Kehilanganmu
Karya
nolanbramantya
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Kau dan aku pernah menjadi kita.
Kita yang tak hanya kata namun semesta.
Kita yang tak hanya frasa tapi segalanya.
Kau dulu adalah diksi di setiap kata indahku dan akulah rima di setiap baitmu.
Ya, kita yang dulu adalah puisi, tersusun indah dan rapi.
Namun, seringkali kita lupa bahwa setiap karangan memiliki cacatnya masing-masing.
Dan sayangnya, sang rima-lah yang membuat puisi indah itu runtuh bersisa puing-puing.
Seolah tak punya salah, ia kembali dan mempertanyakan hal yang sudah bubrah. Tak tahu diri, ia terus berusaha menawarkan untuk bersama lagi.
Naif, Ia tak tahu bahwa si diksi sudah menemukan rima lain yang menurutnya tepat, yang bagi dia akan menjadikan sajak baru yang lebih hebat.
Sialnya, dia lupa apabila sesuatu yang rusak dapat diperbaiki dan tidak melulu diganti.
Unduh teks untuk IG story