Lalu, kemana perginya kata manismu selain bersemayam di rongga perisaiku?
Kepada mentari yang tak kunjung tiba,
Pada angin malam yang membawa untaian kata,
Dan segala perihal ketidakpastianmu itu,
Aku harus bagaimana?
Tersudut bahwa aku dalam diamku menyimpan senyummu dipelupukku,
Menanam harap pada semu yang pada akhirnya hanya tanya yang aku tuai?
Biarkan aku rehat sejenak, agar aku tahu kemana kita harus beranjak.