Kutipan Puisi
Mendengar Bulan Menangis
Karya
normanysgultom
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Malam hari,
kau suka menyaksikan
bulan didandani
matahari. Menjadi
seorang permaisuri.
Walau kau tak tahu pasti,
ia wanita atau laki-laki.
Setiap pagi
bulan menjadi dirinya sendiri.
Ia menangis karena
matahari mengantarkannya
pada ketiadaan.
Pagi hari, ayam akan
berkokok dan air mata bulan adalah
embun pagi yang datang
menyapa daunan,
pohonan --
juga kaca jendela kamarmu.
Mungkin itu sebab
tak bagus lari terlalu pagi.
Paru-parumu akan
penuh dengan kesedihan.
Sedang kau serupa wajah yang pura-pura perih. Pada malam
yang syahdu dan dalam.
Segala rindu yang kau simpan
adalah kemunafikan
yang kau sembunyikan.
Di malam hari,
kau akan bergoyang dan berdansa dibalut kemewahan
dari perhiasan dan bintang-bintang.
Lantas kedatangan pagi
akan membuatmu terisak
dan teriak.
Itu sebab
kau tak pernah dengar
bulan menangis.
Unduh teks untuk IG story