Ku susuri lorong panjang penuh huru hara manusiawi.
Lalu jadi semestinya, sejenak, jenaka dan tenggelam.
Berjalan, lupa dan lupa
Berterimakasih hanya pada mata dan keindahan milik yang telah lalu.
Doa baik terselip
Penyelesalan dan terimakasih
Seonggok buku puisi yang sepele
Pada bayangku, seorang menemunya.
Membaca dan jatuh hati, sepertiku, seperti mereka.
Iya, matur suksma, semesta sayang.