Dihadapkan realitas keuangan,
poros indah tentang perputaran yang sulit dijangkau.
Nalar dan logika merangsang denyut sudah,
tentang nafas berat bak lahiran dan detak akhir menuju kematian.~
Tapi kasta rasa demikian pintar bergumam, menuntut mata yang enggan menoleh barang menghitung jeruji yang hendak lewat.
Maka hirarki atas nama luka hadir tanpa aba-aba yang pasti,
kalau engkau keluhkan penatmu,
begitu juga yang dirasakan orang tuamu.