Asmara Disudut Kota
Cerpen
Kutipan Cerpen Asmara Disudut Kota
Karya pelangisenja
Baca selengkapnya di Penakota.id
Sore ini Ranti bersama dua sahabat kentalnya Irene dan Via bermaksud untuk jalan-jalan sore.Sudah lama mereka tidak jalan-jalan sore sekaligus makan diluar.Minggu yang lalu mereka terlalu disibukkan dengan tugas kuliah,apalagi mendengarkan kuliahnya pak Ridwan membuat mata mengantuk karena menurutku beliau terlalu mengobral kata-kata , kurang kreatif dan terlalu banyak memberikan teori daripada praktek.Lain halnya dengan pak Tanto yang lebih banyak praktek ketimbang teori.Namun pak Tanto sedikit keras mendidik para mahasiswa, tak jarang dikampusku beliau dikenal dengan sebutan The Teacher Killer.

Dengan vario kesayanganku, aku meluncur pergi bersama Irene dan Via.Kami bertiga menyusuri sudut-sudut dikotaku.Aku bersama dua sahabatku mengunjungi pusat perbelanjaan,ya sekedar beli farfum dan cokelat.
"Eh Ran kamu mau beli apa?" tanya Irene padaku.
"Beli apa ya, oh iya aku mau beli farfum dan cokelat.Kebetulan farfumku tinggal sedikit lagi."
"Kalau aku sih mau beli susu anlene buat ibuku!" kata Irene padaku.
"Kalian berdua enggak beli makanan, kalau aku sih mau beli biskuit soalnya aku kan suka ngemil!" kata Via pada kami berdua.
"Ah, kamu memang doyan makan, pantes aja badanmu melar!" kata Ranti pada Via.
"Walaupun badan aku seperti ini tapi aku laku jugo loh.Siapa sih yang enggak mau sama cewek secantik aku!"
"Ha....cantik, kamu sadar enggak badan gemuk kayak drum begitu dibilang cantik!"jawab Irene
"Iya, bukannya aku muji loh Via tapi kalau dilihat dari bodymu lumayan oke.Maksudku lumayan buat jadi bantal guling pacar kamu!"kata Ranti tertawa cekikikan.
"Ah kalian berdua sama deh,nyebelin!"
"Marah atuh neng, jangan gitu dong kalau ada yang salah ya maaf!"kata Ranti pada Via.
"Iya nih Via, jangan marah-marah dong karena kita kan cuma bercanda doang!"
"Bercanda sih bercanda tapi kuping aku panas dengerin omongan kalian berdua!"
"Panas apa panas, ya udah ambil aja air biar adem!"
"Ih Irene, kamu kok jahat banget sih sama aku!"
"Udah...udah bentar lagi mau magrib, udah sore nih.Kalian mau pulang enggak atau mau tidur disini!"kata Ranti pada Irene dan Via.
"Ya iyalah kok Ran mau pulang ,masak mau tidur disini.Eh Ran,tapi sebelum pulang kita makan sate dulu yuk diseberang jalan itu!"kata Irene menunjuk warung sate diseberang jalan.
"Iya deh terserah kamu,aku sih nurut aja lagipula kayaknya aku kangen sate padang nih."
"Nah kebetulan, aku juga laper kok!"

Setelah membayar barang yang dibeli pada kasir.Ketiga sahabat itu pergi kewarung diseberang jalan, dipertigaan jalan didekat apotik obat.
"Mas satenya tiga ya!" kata Irene kepada pelayan warung.
"Minumannya apa mbak?"
"Apa ya, es jeruk aja deh satu.Kamu mau es apa Ran?"
"Sama seperti kamu aja deh, tapi Via mau es apa ya.Via kamu mau es apa?"
"Es alpukat ada mas?"
"Ada mbak, mbak mau es alpukat?"
"Iya, es alpukatnya satu ya mas!"
"Eh Irene, kamu tahu enggak pelayan yang tadi kayaknya aku pernah lihat dia tapi aku lupa dimana.Apa dia pelayan baru ya?"
"Mungkin aja dia pelayan baru disini, emang kamu naksir?"
"Ah enggak, nanya doang, tapi kayaknya aku kenal wajahnya!"
"Ah kamu kebanyakan mikir, mungkin aja itu anak mirip sama orang yang kamu anggap kenal.Udah deh kita makan yuk, tuh makanannya udah datang."
"Silakan mbak !"kata pelayan itu menyuruh kami bertiga untuk makan.
"Iya, makasih ya mas!"
"Nah ini dia es alpukat kesukaanku!" Kata Via kepada kami berdua.
"Eh Via, makan sate dulu dong baru minum es."
"Oke deh,nyonya Irene yang cerewet."
"Dasar kamu gemuk, udah makan,sikat tuh makanan kamu sampe habis kalau perlu sampe bersih biar enggak repot lagi cuci piring."
"Emang aku tikus apa, makan sampe bersih.Sekalian aja makan piringnya."
" He...he...,Via...Via.Kamu ada-ada aja deh."
"Buruan makan ntar dingin kan enggak enak!"kata Ranti pada mereka berdua.

Makan sate disore hari sungguh nikmat.Apalagi makannya sama teman dekat,lebih asyik tuh.Selesai makan kami membayar dengan uang kami masing-masing.Menjelang magrib kami bertiga bertolak pulang.

Pagi ini akan diadakan ujian semester, sejak semalam aku mempersiapkannya hingga lembur sampai malam hanya untuk belajar buat ujian besok.Jam didinding menunjukkan pukul 06.30 wib.Wah aku telat nih,mana ujiannya dilaksanakan jam 08.00 lagi.Cepat aku ke kamar mandi,berganti pakaian,kuambil tas dan buku-kuliahku lalu sarapan pagi.Mama menyiapkan bakwan udang kesukaanku dan segelas teh panas.Cepat kuhabiskan makanan itu dan pamit pada mama.Dengan Varioku, aku menyusuri jalan-jalan di kotaku menuju kampus dipusat kota.Tak berapa lama akupun sampai,kuparkir motorku ,kucari Irene dan Via.Apa mereka sudah masuk kelas,pikirku.Setengah berlari aku menuju lorong-lorong yang menuju kampusku.Ups buku-buku terjatuh, ya ampun aku menabrak seseorang.Cepat kuambil buku-buku itu.Hatiku tergetar saat suara lembut itu menyapaku kembali.
"Maaf mbak saya enggak lihat kalau mbak ada didepan."
"Oh...,enggak apa-apa kok mas.Memang saya yang salah kok,habis terlalu terburu-buru."
"Mbak enggak apa-apa?"tanyanya padaku.
"Enggak apa-apa kok mas,tapi eh kayaknya saya kenal deh sama mas.Mas pelayan warung sate itu kan."
"Oh...mbak yang kemarin makan diwarung saya ya.Saya anak pemilik warung itu kok mbak,nama saya Hendra!"tampak dia mengulurkan tangannya.
"Saya Ranti anak psikologi,mas disini kuliah fakultas apa?"
"Saya fakultas ekonomi!"
"Oh...ekonomi,eh maaf ya mas saya buru-buru nih soalnya hari ini ada ujian semester.Mari mas, saya tinggal dulu."
"Ya,mari....selamat ujian ya mbak!"kudengar kata-kata itu dari bibirnya.

Dengan langkah cepat aku menuju kelas,tampak disana Irene dan Via sedang duduk dibangkunya masing-masing.Untung saja pak Tanto belum datang.Kalau ada dia, bisa mati aku.
"Tumben kesiangan neng, mimpi apa semalam sampe tidurnya nyenyak begitu?tanya Irene padaku.
"Aku enggak mimpi apa-apa, semalam aku belajar sampe lembur."
"Emang siapa suruh lembur,kamu sih belajarnya terlalu keras.Santai-santai aja kayak kita nih."
"Aku sih enggak terlalu keras belajarnya Ren, aku cuma mau hasil ujian semester kita bagus.Itu aja kok!"
"Meskipun mengorbankan waktu tidurmu!"
"Ya,itu kan resiko namanya,udah deh belajar yuk!"
"Belajar terus, mau jadi mahasiswa teladan ya!"goda Via padaku.
"Enggak kok,belajar itu kan perlu.Sudah-sudah pak Tanto sudah datang tuh."
"Pagi anak-anak."
"Pagi juga pak..!"
"Baiklah pada hari ini,bapak akan memberikan ujian pada kalian semua.Dan bagi kalian jangan coba-coba mencontek hasil pekerjaan teman kalian.Bagi yang sudah selesai,tinggalkan kertas jawaban kalian dalam posisi dibalik dan soalnya berikan kepada bapak.Kalian semua mengerti!"
"Mengerti pak..!"
"Nah,ini bapak berikan kertas ujian kalian satu-satu."

Kami mengikuti ujian dengan tenang.Aku mencoba untuk konsentrasi penuh menjawab soal-soal itu.Kulihat Irene dan via tampak gelisah,mungkin ada soal yang sulit mereka mengerti.Satu persatu teman-temanku sudah ada yang selesai dan meninggalkan kelas.Kini tiba giliranku yang diikuti oleh Irene dan Via.Sampai kelas kosong sama sekali.

Dikantin aku bercerita tentang Hendra.Kukatakan bahwa dia anak pemilik warung itu dan dia kuliah dikampus ini,mengambil fakultas ekonomi.
"Wah...keren tuh, anak ekonomi ya?" goda Via padaku.
"Tapi Ran,masak kamu suka sama dia sih.Dia kan anak tukang sate.Kamu enggak gengsi apa,minimal pacar kamu si Rio anak pejabat itu.Kamu kan anak orang kaya.Papa kamu aja pengusaha."
"Ren,cinta itu kan tidak memandang status tapi hati.Bisa enggak kita menyatukan hati kita masing-masing."
"Eh,Ran bukannya itu Hendra sama temannya.Wah kayaknya dia mau kesini nih."
"Ah, kalian bisa aja deh.Mungkin dia sekedar lewat aja,mau gabung sama temannya kali."
"Hai mbak,enggak nyangka kita ketemu disini.Boleh gabung kan!"
"Oh...boleh aja kok mas,tapi mas jangan panggil mbak ya.Panggil aja Ranti."
"Iya mbak, eh Ranti."
"Ran, pulang nanti kita barengan yuk!"Kebetulan hari ini aku mau beli buku,jadi sekalian aja aku ajak kamu.Kamu mau kan temenin aku.
"Ya...gimana ya!"
"Udah Ran terima aja, kamu kebanyakan mikir sih!"
"Kalau aku sih mau aja tapi kedua temanku ini boleh ikut kan?"
"Oh, boleh kok,enggak apa-apa ikut!"
"Enggak Ran,kami berdua ada acara kok.Kamu berdua aja yang jalan,kita takut nganggu lagi."
"Ih...apaan sih kalian berdua ini."
"Gimana kamu mau kan Ran,nanti kutunggu didepan kampus ya."
"Iya deh."
"Udah ya Ran,aku mau gabung sama teman-teman aku dulu ya."

Kulihat Hendra pergi meninggalkanku .Kini tinggallah kami bertiga dikantin.
"Jadi juga kamu pacaran sama dia!"goda Irene.
"Ah enggak,kan cuma temenin dia doang."
"Mulanya hanya temenin dia nyari buku,lama-lama kamu diajak dinner sama dia!"
"Ah Irene,udah yuk kita pulang sekarang."
"Mau jalan-jalan ya,hati-hati aja Ran,ditunggu traktirannya loh!"
"Beres, kapan-kapan aku traktir kalian."

Kami bertiga meninggalkan kantin.Disudut kampus didekat parkiran motor tampak kulihat Hendra menungguku disitu.Aku berpisah dengan kedua temanku.Kami berdua meninggalkan kampus.Kami berdua berjalan beriringan.Andai saja aku tidak membawa motor pasti aku naik motornya Hendra.Semoga ini awal dari kisah cintaku padanya.


Salam sayang
Penulis,

R.Susanti.



22 Feb 2018 15:32
136
Lahat, Sumatera Selatan
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: