Jeritan Mantan Pendosa
Puisi
Kutipan Puisi Jeritan Mantan Pendosa
Karya penacinta
Baca selengkapnya di Penakota.id
JERITAN MANTAN PENDOSA
Goresan Pena Cinta~~

Aku …
Seakan mobil tanpa bensinnya
Seolah-olah kumbang tanpa sayapnya
Layaknya sebuah sepeda tanpa roda
Seperti halnya pena tanpa tinta
Itulah aku…
Jam yang berputar dibusur yang sama
Jika tanpamu..
Inilah aku..
Tak bisa berbuat apa-apa
Jika kusebut namamu…
Lidahku kaku membisu
Tubuhku gemetar membujur pilu
Inilah aku…
Anak durhaka yang telah mengukir luka dibatinmu
Anak durhaka yang sering membasahi pipimu
Anak durhaka yang selalu mengecewakanmu
pendosa yang sering membuat murka untukmu
inilah aku…
anak yang terlahir dari rahimmu
Tumbuh besarku dipelukanmu
Jeritanku sering menghantuimu..
Inilah aku …
Tak menentu, jika tanpamu..
Jika kumembayangi wajahmu
Ku jadi malu akan dosa yang kubukukan setiap hari untukmu
Kusobek lembaran-lembaran
Setelah itu kucampakkan diwajah teduhmu..
Jika kumenatapmu lebih lama lagi
Ku jadi tersipu kaku melihat tingkahku yang tak menentu
Maafkan diriku
Umi..abi…
Aku baru terjaga dalam mimpuku
Tepat dihari ini, kemis 9 November 2017
Malaikat bersayap datang kerumahku
Tanpa menyapaku sebelumnya
Aku coba bertanya…lalu…,
Tuhan mengambilmu dari hidupku
Tuhan mencatat namamu dibatu nisan miliknya
Sebegitu cepat.. tuhan mengambil anugerah terindah dalam hidupku
Sebelum ku sempat menyapa kebaikanmu
Sebelumku mampu membayar letihmu
Umi..abi..…
Aku baru saja terjaga dalam lamunanku,
Ternyata setelah ku buka mata ini
Kau telah pergi mengendarai kapal disana
Aku coba berlari…
Dan aku tak dapat menghentikanmu
Mengapa baru detik ini hati ini tersentuh..
Setelah kau pergi meninggalkanku..
Itulah aku
Dulu…sang anak durhaka..
Yang lupa padamu…
Tapi kini, semua berubah
tak ada masa buatku
Untuk berleha-leha, menyapa dunia dengan canda dan hura..
Semuanya..
Tak ada arti bagiku, umi..abi…
Selain, kuwakafkan hari-hariku untuk membantumu disana..
Jika dulu memang aku bukanlah permata bagimu
Namun kini, aku berharap
Mahkota dan jubah akan kupersembahkan untukmu..
Lantunan bait kalam ALLAH selalu bersemayam dilisanku
Untaian doa selalu mengiringi jasad ini.
Itulah yang dapat ku berikan untukmu
Kini..
Aku telah memakai kerudung umi…
Kini..
Aku telah memakai cadar abi..
Memang terasa gerah…
Memang terasa risih
Kemana-mana aku sering dibully…
Dengan sebutan Teroris, terlalu fanatis, bahkan tak lupa mereka juga menyapaku dengan sebutan ninja..hai..ninja..
Sudahlah…
Tak masalah bagiku,
Karena aku tak ingin melihat derasan api membakari tubuhmu
Aku tak sanggup gemuruh api menyelimuti tidurmu
Itulah yang mampu kupersembahkan untukmu..
Akan kucegah api neraka menyentuh kulitmu…
Itulah yang mampu kupersembahkan untukmu..
Itulah yang mampu kupersembahkan untukmu..
Ampunilah aku tuhan…
Ya..aku..
Aku..
Mantan pendosa.


Banda Aceh, 13 November 2017



31 Jul 2018 17:43
318
Banda Aceh, Kota Banda Aceh, Aceh
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: