Tara Basro dan Isi Kepala
Cerpen
Kutipan Cerpen Tara Basro dan Isi Kepala
Karya pengenceritaaja
Baca selengkapnya di Penakota.id

"Uhuy! Lumayan nih, ada bahan buat nanti malam." Celetuk A ketika berada di warung kopi.


Celetukan A tentu mengundang perhatian beberapa orang yang saat itu sedang bersamanya. Satu demi satu menanyakan tentang apa yang sedang dibicarakan oleh A.


"Ini, Tara Basro. Fotonya mantap jiwa!" Jawab A kepada para "wartawan" yang penasaran.


Seketika muncul berbagai tanggapan setelah A menunjukkan apa yang menggugah pikirannya. Ada yang ikut-ikutan mencari. Ada pula yang meneliti. Bahkan tak tertinggal pula sabda-sabda penuh energi.


"Eh, ini Kominfo bikin pernyataan soal fotonya." Kata B setelah asik meneliti.


"Yah, fotonya dah gak ada di akunnya mbak Tara. Itu lihat di mana deh?" Tanya si C.


"Sudah lah. Buat apa juga. Gak baik dilihat terus. Lagian buat apa juga sih, pake pajang foto-foto begitu. Biar apa?..." D mulai bersabda panjang lebar yang intinya, begitulah.


"Kalo dilihat dari postingan sebelumnya sampai foto ini dan juga dari tanggapannya. Foto ini tuh seperti mau bilang ke kita untuk mencintai diri kita sendiri. Semua yang ada di diri kita." Timpal B, bahkan sebelum D selesai berbicara.


"Tapi Kominfo dah bilang itu melanggar UU ITE, kan?" Sanggah D.


"Katanya, mengandung unsur pornografi. Takut masyarakatnya jadi berpikir tentang hal-hal porno begitu." Si C menanggapi setelah bersusah payah mencari foto dan malah mendapatkan link berita melulu.


"Lah, emang iya kan? Hahaha" Sahut si A.


"Tapi kalo lihat di Twitter orang-orang paham kok ini maksudnya gimana. Yah, walaupun ada juga yang malah jadi bahan bercandaan, marah-marah, bahkan ada juga yang ngaji bareng gara-gara ini." Si B berkata sambil mengusap-usap gawainya.


"Ya mau bagaimana juga, sebagai perempuan tuh harusnya dia bisa jaga diri. Masa tubuhnya mau diumbar-umbar gitu? Itu anugerah Tuhan yang harus dijaga loh." Sahut D.


"Wah, berat nih kalau dah bawa Tuhan." Timpal A.


"Tapi ada benarnya loh apa yang dibilang mbak Tara. Ini iklan produk kecantikan bikin cewek jadi putih semua. Kasihan yang kulitnya lain." Tiba-tiba C menimpali sambil menunjuk ke televisi.


"Lah, itu mah lain cerita. Kan terserah ceweknya mau bagaimana. Kalau dia mau jadi putih dan perawatan, ya itu hak dia dong?" Jawab D atas pernyataan C


"Kalau begitu, menentang kodrat Tuhan gak sih?" Si A ikut penasaran.


"Maksudnya?" D bingung juga.


"Ya kan katanya tadi mbak Tara begitu dibilang kalo tubuh itu anugerah Tuhan. Harusnya jangan diumbar. Terus kalau sudah dikasih tubuh yang begini dan begitu. Lalu kita ubah, kita masih bisa dibilang bersyukur sama anugerah Tuhan gak sih?" A berusaha menjelaskan.


"Lah! Kenapa jadi ke situ?" Timpal D.


"Sudah. Tidak usah dilanjutkan. Hidup itu sebenarnya mudah. Yang sulit hanya penafsirannya saja. Mungkin bisa dibilang malah semakin dibikin sulit." Sahut B seraya pergi meninggalkan warung kopi.

05 Mar 2020 08:07
340
Jalan Banguan Cipta 1 No.40, RT.2/RW.5, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550, Indonesia
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: