sudah 3 tahun terlewati semenjak hari itu. hari dimana aku menyadari ada sesuatu yang berbeda. dimana yang membuatku takut untuk bertemu denganya namun di sisi lain aku terus ingin melihatnya. perasaan ini terus tumbuh setiap harinya padahal aku tidak memberinya pupuk.

3 tahun yang lalu di tempat ini, aku melihat dia dengan sangat bahagia, dia menghampiriku dengan senyum indahnya yang entah kenapa baru hari ini ku sadari itu terlihat sangat manis. ia dengan bahagia mengatakan.

"aku sudah menemukannya" ia berkata dengan begitu sangat antusia.

"apa yang kamu temukan?" tanyaku

"ia yang akan menjadi tempat untukku berpulang" jawabnya dengan sangat semangat.

aku yang paham dengan apa yang dia maksud hanya mampu untuk tersenyum dan memberinya selamat.

"benarkah, aku turut bahagia mendengarnya, kalau boleh tahu dia siapa ?" tanyaku dengan senyum yang sedikit keterpaksaan.

"jangan berbicara seperti itu, pasti akan ku kenalkan bahkan kamu orang pertama yang ku beri tahu kabar gembira ini. bukankah kita teman sejati" jawabnya dengan menatapku dengan tatapan yang berbinar kebahagian.

ya kami hanya teman sejati dan teman sejati ini menjadi bumerang untukku. aku tidak bisa mencintainya dengan bebas aku tidak ingin perasaan ini menghancurkan 15 tahun pertemanan kami. dan disini lah aku dengan perasaan mendamba.

"ya benar kita adalah teman sejati dan selamanya akan seperti itu tidak akan pernah berubah ( menjadi sepasang kekasih )" jawabku namun di akhir kalimatnya hanya mampu aku ucapkan di dalam hati.

"tenang tidak akan ada yang berubah" jawabnya dengan senyuman tulus penuh kehangatan dan aku pun membalas senyuman itu.

dan disinilah aku yang harus membunuh perasaan ini sendirian dan terus berpacu dengan waktu entah mengapa waktu 3 tahun tidak juga membunuh perasaan ini bahkan ia bertambah dalam setiap menitnya.



"biarkan aku mencintaimu dalam diam dan akan membunuhnya dengan perlahan"