Rinduku kini membeku, mungkin dapat mencair melalui temu
Rasaku kini menggebu, mungkin dapat mereda melalui temu
Namun itu tak mampu membuatmu melihat ke arahku
Tak mampu membuat hati dan kakimu bergerak kearahku
Apa badai kita tak kunjung reda?
Apa emosi masih bergelayut di dalam kepalamu?
Atau ego yang masih kau simpan rapat di dalam ruang hatimu?
Kuingat lagi tentang rasa yang pernah menetap lama pada kita
Pada kita yang selalu sama-sama bahagia
Bahagia terdera dalam waktu yang cukup lama
Lama semua itu terjadi dan kini perlahan melupa
Ucap serapah mencerna kata, mengalun tak tersusun
Tak sanggup terurai berantakan, bagai buih dilautan
Segala rindu yang membeku tak mungkin lagi dapat mencair meski melalui temu
Semua rasa yang menggebu juga tak mungkin lagi mereda meski melalui temu
Kali ini
Sebab seluruhnya tak mampu membuat kita kembali lagi
Kali ini
Badai kita tak kunjung reda
Sebab emosi masih bergelayut di dalam kepalamu
Dan ego yang masih kau simpan rapat diseisi ruang hatimu
Tak mungkin lagi temaram tentram menyeduh rasa tenang
Tak mungkin lagi syahdu mengadu di kalbu
Segalanya hilang dan punah
Karena yang hadir bukan lagi hati dalam bentuk yang utuh
Badai kita tak mungkin kunjung reda
Dan kita butuh ruang untuk sendirinya mereda
Bandung, 22 Juni 2021