Kutipan Puisi
SAJAK BERMULA DARI RUANG TAHANAN
Karya
penyair
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Pada tembok yang bisu dan obor yang hampir padam
sajak menjejak di lantai kusam, seperti pesakitan
yang tak akan pernah lagi melihat fajar berikutnya
sebelum hari H itu.
Pada perut yang lapar dan dahaga tak tersembuhkan
tersimpan sejumput sajak—meski kemudian kita tahu
bahwa sajak itu belum rampung. Di sana-sini masih
ada bolong serta frase yang rumpang.
Pada tubuh yang lupa ranjang itu ada bilur panjang
seperti parit kecil yang kering. Suara gonggong anjing
di lebat hutan adalah petanda esok seperti jam
yang luruh dari sela-sela hujan.
Unduh teks untuk IG story