Me Time
Cerpen
Kutipan Cerpen Me Time
Karya pikadita
Baca selengkapnya di Penakota.id

Rima, seorang ibu muda yang baru saja mengundurkan diri dari kantor kebanggaannya, kini ia duduk di tepi tempat tidur sambil memandang buah hatinya. Ia membelai ubun-ubun bayi empat bulan itu.


"Betapa beruntungnya aku karena telah memilikimu, Nak," bisik Rima, khawatir bayi kecilnya itu terbangun.


Tadi malam, bayi itu menangis tanpa henti. Rima tak mengerti apa yang diinginkan bayi malang itu. Memberinya asi sudah ia lakukan. Lalu ia mulai menggendongnya kesana-kemari, tetap tidak menghentikan tangisannya. Tak lama kemudian, bayi itu tertidur dengan sendirinya, mungkin kelelahan. Dibaringkannya bayi mungil itu di tempat tidur. Pukul tiga dini hari. Perasaannya tak keruan, bahkan bunyi jarum jam pun kini sungguh menjengkelkan.


Sang bayi mulai bergerak. Rima tersentak.


Ia menepuk lembut kaki sang bayi dan akhirnya terlelap lagi.


Kemarin lusa, Rima sampai tak bisa mandi. Menahan buang air kecil pun menjadi keahliannya. Entah mengapa, ketika di dalam kamar mandi, ia seperti mendengar suara bayinya menangis. Lalu ketika ia keluar dan melongok ke kamar, sang bayi masih tidur dengan pulasnya.


Mungkin hal ini biasa dirasakan oleh semua Ibu di dunia.


Hari ini, dengan kantung matanya yang semakin melebar, Rima tersenyum bahagia. Sungguh ia tidak pernah mengeluhkan hal ini. Ia hanya perlu mandi air hangat beberapa menit saja.


Wanita itu beranjak dari tepi tempat tidur. Dikecupnya jemari kecil sang bayi.


"Sebentar, ya. Ibuk mau mandi dulu," bisiknya lembut kepada sang bayi yang masih terlelap.


Rima berjalan menuju kamar mandi dan menghidupkan keran air hangat.

~

Air hangat mengucur deras ke permukaan kulitnya. Ia memijat lembut tubuhnya.


Tidak ada suara bayi menangis ... tidak ada bayi menangis .... Itu cuma perasaanku saja.

~


Rima selesai. Wanita itu meraih handuk yang digantung di balik pintu. Lalu ia keluar dari kamar mandi. Semburat sinar tak biasa muncul dari ruang tamu. Oh, bukan, itu bukan semburat sinar tak biasa. Itu adalah sinar matahari yang masuk dengan leluasa ke ruang tamu.


Pintu ruang tamu menganga lebar.


Darah Rima berdesir kencang. Lekas ia berlari ke kamar tidur.


Bayinya tidak ada. Hilang.





28 Feb 2019 09:04
302
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: