Didepan nisanmu, aku bercerita tentang mimpi-mimpi, rencana masa depan yang kita rencanakan.
Didepan nisanmu, aku menangis sejadi-jadinya, tak bisa menerima realita bahwa kau telah tiada.
Didepan nisanmu, aku berdoa semoga kau bahagia di sana. berdoa layaknya sedang mempertaruhkan jiwa
"Hai, sudah hampir setahun kau pergi, seperti biasa aku selalu membawakan bunga kesukaanmu. Aku masih ingat hari dimana aku menyatakan perasaanku padamu. Pada hari itu kau tersipu malu, pipimu memerah seperti jambu, tubuhmu mendadak keras seperti batu. Tapi aku lega, kau menerimaku waktu itu. Hari ini adalah hari jadi kita yang keempat tahun, kau pasti takkan lupa. Tapi, tahun ini juga merupakan tahun pertamaku tanpamu. Rasanya sunyi, hari-hariku sepi, jiwaku seakan mati. Tapi apadaya, takdirlah yang memisahkan kita. Aku masih harus berjuang di dunia ini. Aku masih harus mewujudkan mimpi-mimpi yang telah kita rencanakan. See ya, aku pasti akan mampir kesini lagi melihatmu."