Satu Hari Setelah Hari Ini
Kutipan Cerpen Satu Hari Setelah Hari Ini
Karya pulangpulangpagi
Baca selengkapnya di Penakota.id

Sebentar, kamu baru saja pulang kerja, cuci tanganmu dulu, dan ganti pakaianmu. Baiklah. Saluran di kamar mandi sepertinya tersumbat. Apa, kamu mau makan babat. Bukan weii, kupingmu terlalu baik yang fungsinya. Hmm. Lagian, aku bilang “Saluran di kamar mandi kita seperti tersumbat”. Ohh, itu. Iya, aku sudah tau, tapi aku akan menunggu besok untuk memastikan, apakah itu kepenuhan atau ada yang menyumbatnya. Kamu selalu menunggu besok. Besok itu tidak pernah pasti. Iya, aku tau. Padahal kamu seharian ini libur dan tidak ada pekerjaan apa-apa bukan. Iya, aku tau aku libur, jadi aku mau malas-malasan seharian. Hhh, ingat tidak lagu Jay Jay, “Why wait until tomorrow? I What you can do today I If you don't do it now I You might lose it if you wait.” Kamu ini bawel sekali rupanya tidak bisa lihat orang santai sedikit, aku sedang lelah. Benar-benar lelah. Kamu selalu lelah setiap hari, tidak heran jawabanmu seperti template. Aku heran bisa menikahimu dan mau bertahan denganmu hingga hari ini. Tinggal di perkotaan yang begitu padat. Di kanan-kiri hanya ada tembok dan atap. Bahkan, keluar sedikit rambutku bau asap. Lama-lama aku jadi manusia kering. Apa maksud perkataanmu itu. Dulu kamu yang memaksa ibuku agar mau menerimamu menjadi menantu. Dan ibuku setuju, walaupun sebenarnya aku telah dijodohkan dengan anak temannya. Aku memilihmu. Sekarang, kamu berkata serupa itu. kamu boleh saja marah dan kesal, tapi jangan berkata asal. Kamu bisa menyesal. Ahh aku capek, kamu bebal. Kamu bicara asal. Dasar bebal. Dasar asal. Jhdgfajg. Havsdn. Ngdabg. Nbadna. Mnxbzn. Pekhshath. Qkjalksjdn. Masnuens. Buehaf. Baiklah, aku mengerti, tanda tangani ini. 


01 Apr 2022 16:59
78
Yogyakarta, Indonesia
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: