Malam dalam Peti
Puisi
Kutipan Puisi Malam dalam Peti
Karya puruwita
Baca selengkapnya di Penakota.id

Buku-buku itu berdebu. Baik aku maupun kau, nampaknya telah lelah menumpah segala resah.

Walaupun sampulnya kini masih basah, namun kita nampaknya telah saling menyerah.


Sepekan kali Juli itu, hujan turun tanpa air. Dan baik aku maupun kau, masih saling menata kayu untuk ditabuhkan dalam api yang berhembus bersama helaan nada-nada yang tersembunyi dalam sendi.


Kemudian dalam setiap kali temu, kau kumpulkan satu persatu tangganya dalam keranjang bayi. "Kelak, ini bekal untukmu mengurai tikus yang kini masih terjepit", katamu.


Katamu kematian malam mungkin tidaklah abadi. Sebab kelak, mentari pagi selalu hadir menanti. Walau setiap peti telah dipenuhi malam yang mati. Tapi Sang Ilahi-lah pemilik hati. Maka tak perlu bagimu mengingkari.


Lantas, inikah waktuku tuk mengurai setiap malam dalam peti?


(2020)

20 Oct 2020 17:36
83
Pasar Tais, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Indonesia
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: