Sudahlah Tuan
Deru yang kau dengar itu hanya merbabu
Abunya telah sampai pada tulang punggung sang tanah
Pula air telah membuai setiap rima yang ditanggalkan dalam jengkal yang kekal
Rintik memang terlalu banyak menanggung beban
Serta gunturnya tak pernah berlari ke alam baka
Lantas kemana engkau akan berteduh?
Pada sekat ilalang yang terpantang angin
Atau pada setiap kalam malam yang memendam geram
Sisik-sisik bait tak lagi mengandung mendung
Tapi tiap barisnya selalu mencakar awan
Langit mana lagi yang mau kau telantarkan?
Bahkan setiap inci selnya telah memudar dan perlahan hilang
Kering dan sudah tak bertulang
Bahkan air pun terpaku pada api yang kini mulai mengalir
Sedang kau masih menggodok nanah yang mulai gerah petang ini
Lalu pagi mana lagi yang akan kau siakan teriknya kini?
(2020)