

Terisi potret wajah oh pemilik senja pilu
Sinar surya jatuh lembut di kening dan turun perlahan mengecup bibir
Menari kemudian lepaskan rias
Jatuh hilang kemudian muncul di sisi dinding lainnya
Tenang, rumah ini punya seribu satu dinding
Ada yang bilang dindingnya menyerap jiwa
Sebagian lainnya bilang hanya hilang timbul biasa
Yang jelas, dindingnya berubah-ubah letaknya
Kalau saja Andica tidak main disana
Mungkin hari ini masih bisa main di kota
Sayang seribu sayang, Malam terus saja mengajaknya
Menari sedari senja, dan berakhir di atas dipan berlapis emas
bukankah itu, kamar Srintil sebelumnya?

