Angin pagi berhembus lembut di stadion Arcamanik Bandung, semangat para atlet muda yang bersiap berlomba di ajang Popda Jabar. Di antara mereka, berdiri seorang pemuda bernama Derrick Baskara Putra, mengenakan jersey ungu dengan nomor dada “67”. Matanya menatap lurus ke lintasan tempat di mana mimpinya akan diuji.

        Sejak kecil Derrick memiliki bakat dilari ia memiliki kecepatan yang sangat luar biasa dibandingkan dengan anak seusianya melihat hal itu bapaknya sering melatihnya di pantai dan suatu ketika bapaknya pernah bilang "lari itu bukan tentang kecepatan saja tetapi seberapa kuat kita untuk tidak menyerah sampai garis finish" kata kata itu selalu diingat oleh Derrick dan menjadi motivasi Derrick saat latihan. Singkat cerita ia terpilih di sekolahnya untuk mengikuti Perlombaan Popda Jabar di cabang olahraga Atletik no lomba 100 m. Suatu kebanggaan bagi Derrick bisa mewakili Kota Karawang di Popda Jabar. Sejak terpilihnya Derrick di ajang lomba tersebut, ia berlatih keras pagi, siang, dan malam. Suatu ketika ada teman Derrick yang iri dan mencibir Derrick "Percuma latihan kalo ga menang" Derrick tidak menghiraukan hal itu iya terus berlatih dengan tekun.

       Sampai ketika lomba itu datang Derrick berangkat bersama para atlet lainnya sebagai kontingen Karawang, ia akan berlomba di stadion Arcamanik Bandung. Ia akan bertanding pada esok hari dan sekarang ia pergi beristirahat di hotel bersama dengan para Atlet yang lain. Derrick ditargetkan oleh pelatihnya untuk menyabet setidaknya medali perunggu, bukan hal yang mudah bagi Derrick untuk mendapatkan medali perunggu, karena melihat lawan dari kota lain yang begitu hebatnya. Tapi Derrick tetap optimistis untuk bisa mendapatkan medali.

      Hari perlombaan pun tiba, Derrick dan para atlet atletik lainnya bersiap untuk menuju ke Stadion Arcamanik yang tidak jauh dari tempat penginapan mereka. Sesampainya disana Derrick dan para atlet serta official team Karawang melakukan registrasi untuk mendapatkan no bipnya masing-masing. Derrick mendapatkan no 67, ia langsung memasangkannya di bajunya. Setelah mendapatkan no bip, panitia dari Popda mengumumkan "Lomba yang akan dilaksanakan pertama yaitu No lomba Sprint 100 M Putra". Mendengarkan hal itu Derrick disuruh untuk langsung melakukan pemanasan oleh pelatihnya, setelah pemanasan Derrick dan para atlet sprint 100 M lainnya berkumpul di Role call untuk mendapatkan informasi seri lari. Derrick mendapatkan seri pertama yang berisi kota Purwakarta, kota Bekasi, Kota bogor, Kota Garut Kota Subang, Kota Depok, dan Kota Bandung Barat. Derrick dan para atlet dari kota lain langsung di giring ke lintasannya masing-masing, ia mendapatkan lintasan ke-dua. Kemudian wasit meneriakan aba-aba "Bersedia, siap, dorrrr". Derrick langsung melesat cepat dan finish di posisi pertama dengan waktu 11.65 detik, di posisi kedua ada kota bogor dengan waktu 11.90 detik di posisi ketiga ada kota bekasi dengan waktu 12.09 detik. Derrick sangat senang dan Derrick berhak melaju ke Final Popda yang akan diselenggarakan pada esok hari, setelah perlombaan Derrick kembali ke tempat penginapan untuk beristirahat.

      Keesokan Hari pun tiba, dimana hari ini adalah hari penentuan bagi Derrick untuk mendapatkan medali. Derrick langsung melakukan pemanasan, ketika sedang pemanasan pelatih Derrick bilang "kamu nanti jangan mau kalah, jangan nyerah, jika kamu berpikir untuk menyerah maka lihatlah sudah seberapa jauh perjuanganmu". Mendengar hal itu, Derrick mengangguk optimistis. Selesai pemanasan ia langsung pergi ke role call untuk mendapatkan informasi siapa saja Kota kota yang masuk final, kota-kota tersebut adalah Kota Karawang, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Tasik, Kota Ciamis, Kota Sukabumi dan Kota Banjar. Para atlet langsung digiring oleh panitia ke lintasannya masing-masing. Derrick mendapatkan lintasan ke-empat, jantung Derrick berdegup kencang ia terlihat ragu dan grogi, tetapi ia melihat kearah tribun ada pelatih dan para atlet Karawang yang sedang mendukungnya, Derrick tampak lebih tenang, dan kemudian ia teringat kata bapaknya "lari itu bukan tentang kecepatan saja tetapi seberapa kuat kita untuk tidak menyerah sampai garis finish". Derrick jadi lebih tenang dan penuh semangat. Wasit pun memberi aba-aba " bersedia, siap dorrr", Derrick melesat cepat melewati para atlet yang lain sampai ketika ia beradu dengan pelari di sampingnya yaitu dari kota Bandung, mereka saling melewati satu sama lain, sangat sengit terlihat, dan mereka berdua bersamaan mencapai garis finish. Kemudian wasit melihat dari rekaman ulang Yang berhasil menjadi juara satu yaitu Derrick kepalanya agak condong kedepan yang membuat Derrick jadi unggul dari pelari dari Bandung itu. ia mendapatkan waktu terabaik yaitu 10.89 detik. Derrick terkejut dan tak percaya melihat semua yang terjadi, semua penonton bersorak sorai Derrick berlari ke arah pelatihnya dan para atlet dari tim Karawang, semuanya meneriaki nama Derrick dan semuanya merayakan kemenangan Derrick, Derrick tersenyum dan mengeluarkan air mata ia sujud syukur dan berkata " terimakasih ya Allah, saya berhasil membanggakan orang tua saya dan berhasil membawa pulang medali emas". Setelah perlombaan sudah selesai semua, dilanjutkan dengan pengumuman juara. Derrick berdiri gagah sambil memegang bendera Karawang dipunggungnya, ia berdiri di podium pertama, sampai ketika panitia mengalungi medali emas kepada Derrick, semua orang pun bertepuk tangan untuk Derrick. Kemudian Derrick pulang dengan membawa medali emas untuk kotanya Karawang.