Aku adalah anak yang malang.

Saya baru2 lulus dari sekolah
Menengah atas.
Ibuku tak pernah memberiku uang jajah atau uang saku ,dan aku tak
Pernah minta dari recehan ibuku .
Dikala waktu masih sekolah

"Aku tahu,faham,melihat keadaan
Orang tuaku sangat buruk
Kami tak punya apa2 ,beda sama yg
Lain ,punya segalanya."

Dan,aku sekolah cuma nebeng dari
Temanku sendiri.
Kadang diriku tak bisa bicara banyak
Kepada orang lain ,aku malu pada
Diriku sendiri .

Sampai sekarang nasibku belum berubah menjadi anak yang malang,
Setiap "pagi" aku selalu beres2 tempat tidurku,mencuci pakaian sendiri

"Ibuku"tak pernah sama sekali memberes-bereskan apalagi mencuci pakaianku,
Dia sedikit galak,tapi, aku takut.karna sejak kecil saya dididik begitu di pukuli pake sapu lidi dll.

Aku lebih takut "ibuku"dari pada ayahku sendiri.
"Ayahku" penyabar ,dia faham dalam kepemimpinannya dalam keluarga (kami).
Aku sering bicara empat mata kepada ayahku,dia menceritakan semua kisahnya yang sulit untuk mendapatkan ibuku dlu.
Katanya !!begitu susah untuk didapati orang yg kita cintai ,"jawabku? Kenapa dg gassing? Lantas dia menjawab ! Belum saatnya kau tahu anakku.

Aku begitu malu deh, kepada teman2ku, untuk mengajak dia kerumah .

Maaf rumahku kecil sob.
Aku beda diantara yg beda.
Aku malu bergaul sama mereke, karna aku anak yg malang..


(Bungun-labuang 3062018)