Kota Baru
Cerpen
Kutipan Cerpen Kota Baru
Karya rainbow
Baca selengkapnya di Penakota.id

Hari pun berlalu, tak terasa masa perkuliahan akan segera dimulai. Sebelumnya aku sudah mendaftarkan diri untuk berkuliah di salah satu kampus yang ada di Semarang. Aku kuliah disana karena pakde ku menawarkan dan sudah di daftarkan juga disana. Awal bulan september aku akan berangkat kesana naik kereta bersama mamaku.


Namun, di balik kesibukanku untuk bersiap-siap berangkat aku masih saja memikirkan dia. Aku masih merindukannya karena sebelum putus, aku pernah merencanakan untuk bertemu dengannya sebagai pertemuan terakhir. Tapi takdir berkata lain, aku telah kehilangan dia terlebih dahulu.


Hingga akhirnya hari itu pun tiba, tepat tanggal 1 September aku berangkat ke Semarang. Perjalanan yang lumayan panjang sekitar 7 jam. Namun, aku merasa lebih tenang karena bisa melihat pemandangan yang indah selama di perjalanan. Sambil sesekali aku makan kue yang di bawa untuk bekal selama perjalanan.


Siang itu matahari bersinar dengan terang bahkan lebih terang dari biasanya. Membuat cahaya menyorot tepat ke arahku. Aku pun menutup jendela sedikit agar cahaya itu tidak menyorot mataku.


Tak terasa 7 jam sudah berlalu perjalanan ku pun selesai tepat di stasiun Semarang Poncol. Aku tidak kost seperti anak lainnya karena orangtuaku pun khawatir serta pade dan budeku juga memaksaku untuk tinggal bersama mereka. Kebetulan anaknya hanya satu dan sekarang dia sudah bekerja di Malang, sehingga hanya ada mereka berdua di rumah.


Aku dan mama pun menunggu bude dan pade ku menjemput, setelah 10 menit berselang mereka pun datang. Budeku langsung menyambut hangat kedatangan kami berdua. Kemudia bude langsung memesan taksi untuk bisa sampai ke rumah. Perjalanan dari stasiun sampai rumah lumayan jauh, kurang lebih 30 menit. Selama di perjalanan mama dan budeku berbincang-bincang mengenai banyak hal.


Sesampainya di rumah bude mengantarku dan juga mama menuju kamar. Rumah yang tidak terlalu luas juga tidak terlalu kecil. Bagiku rumah ini terlihat nyaman namun sayangnya kurang fentilasi udara di kamarku. Sehingga ketika siang hari rasanya benar-benar sesak.


Aku pun mulai merapikan baju dan memasukkan ke dalam lemari yang telah di sediakan. Lemarinya cukup besar dengan kaca yang menempel. Selesai merapikan baju aku dan mama makan malam bersama kemudian di lanjutkan dengan solat isya dan beristirahat.


Perjalanan yang melelahkan hari itu, namun aku tetap saja belum bisa tidur karena masih memikirkan dia. Bertanya-tanya apakah dia sudah tidur sekarang? Apakah dia juga memikirkanku disana? Atau mungkin dia sudah benar-benar memiliki penggantiku? Ntahlah pertanyaan-pertanyaan itu seketika muncul dalam benakku, namun aku berusaha untuk tertidur meskipun air mata sudah mulai membasahi pipi. Akhirnya aku bisa tertidur setelah keadaan emosiku mulai mereda.

23 Jul 2023 14:04
28
1 menyukai karya ini
Baca bab lainnya
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: