oranment
play icon
Topeng senyuman
Puisi
Kutipan Puisi Topeng senyuman
Karya rakaraha
Baca selengkapnya di Penakota.id
Pernah satu masa aku bersyukur telah mengenal sosok seperti dirimu. Menghabiskan waktu denganmu, membuat hidupku terasa berwarna. Kebersamaan kita memang bukan tanpa sebab. Sejak kamu memutuskan hubungan dengan dia yang telah melukai hatimu. Sejak saat itulah, aku banyak menghabiskan waktu denganmu. Aku tidak tahu itu berkah atau sebuah musibah. Namun yang aku tahu, rasa syukur aku panjatkan karena akhirnya kamu dapat menghabiskan waktu bersamaku.

Perlahan kamu bangkit dari keterpurukan. Aku ikut bahagia mengetahui kamu dapat tersenyum kembali. Setiap senyuman yang tergurat di wajahmu, bagiku hal itu sebuah keindahan tiada tara. Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi bagiku kenyataannya senyumanmu memang indah dipandang. Aku ikut tersenyum menyambut senyumanmu yang menawan itu. Sampai pada satu waktu, senyumku yang awalnya tulus, kini telah berubah menjadi senyuman keterpaksaan. Aku terpaksa memakai topeng senyuman agar kamu merasa, aku ikut bahagia atas kebahagiaan yang kamu rasakan. Pada akhirnya aku tahu, kamu akan menemukan orang yang dapat mengisi relung hatimu yang sempat kosong. Kenyataannya orang itu bukan aku, tapi orang yang tidak lama kamu kenal.

Kebersamaan kamu dengan orang baru itu menjadi penyebab goresan luka di relung hatiku. Aku harusnya tidak boleh bersikap seperti ini. Namun aku bisa apa? Aku tidak dapat membohongi diri ini, kalau sejujurnya aku merasa sedih dan kecewa terhadap dirimu. Aku yang selama ini mengusap air matamu, kenyataannya orang lainlah yang akan dengan bebas menatap matamu dari jarak dekat. Aku yang selama ini menguatkan dirimu untuk dapat berdiri tegar. Meski kenyataannya kini orang lainlah yang dapat berdiri sejajar denganmu, menghabiskan banyak waktu bersama dirimu.

Sedangkan aku kini dalam keterpurukan. Asal kamu tahu belakangan ini aku sebenarnya memakai topeng. Topeng yang melukiskan sebuah senyuman yang menyiratkan kebahagiaan. Padahal di lubuk hatiku yang paling dalam, aku begitu terpukul dan cemburu melihat kamu pada akhirnya dapat menemukan sang tambatan hati.

"Selamat ya, aku ikut senang atas pernikahanmu."

Aku sejujurnya harus meminum ribuan pil pahit untuk mengatakan, kalimat yang sebenarnya biasa saja bagi orang lain. Namun mengucapkan kalimat itu seakan aku membohongi diriku sendiri. Aku yang sampai saat ini masih tidak menerima suratan takdir, yang pada akhirnya aku tidak memiliki tempat istimewa di hatimu. Aku tidak lebih hanya seorang teman, yang sewaktu-waktu akan kamu datangi. Bila di tengah jalan pernikahanmu terdapat kerikil yang menguji cintamu dengan orang yang telah menjadi belahan hatimu itu. Pada saat itu aku akan tetap ada untukmu. Karena aku sadar terkadang mencintai seseorang tidak harus memiliki orang tersebut. Menyediakan waktu pada saat orang tersebut membutuhkan kita, itu mungkin menjadi perwujudan rasa cinta itu sendiri.

Tangerang, 13 Oktober 2017
calendar
23 Oct 2018 08:25
view
344
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig