Sudah jangan kembali sendu
Entah harus mencari kemana
Tak ada, hilang di telan awan
Diam mengantongi secercah harapan
Peluk ciumnya menyirami tanah tandus
Wacana yang mendersik kehangatan
Matanya penuh kilau
Seperti cahaya arunika dengan intisari kehidupan
Kolase-kolase usang
Sedikit perlahan kembali terkenang
Batas asmaraloka kehidupan
Antara aku dengan ketidaksadaran
Waktu yang berpusat tengah malam
Menjadi senandika aku dengan rasa sepi
Angin yang menyusur tubuh bersemayam
Teman dari ketidakmampuanku menerimanya pergi
Seandainya ada insan yang mampu
Taklif menjadi penyerahan aku dengan rindu
Yang kini kian dibubu
Dan rasa yang tak bisa di tiru