Di balik pintu malam yang kau buka, kau selalu akan menemukan kehampaan dan satu-satunya cahaya ialah bulan dengan keinginannya untuk meleleh di gentengmu atau bahkan masuk sebagai tamu.
Namun, Kau pun tahu bagaimana gravitasi mengancam tiap kali kau pinta aku menaruh bohlam besar itu di ruang tidurmu. Pasang surut rindu serta ancaman supernova tak terlihat akan meledak dan merangsek hidungmu. Maka kubiarkan ia berkibar bebas di langit, agar kau tahu aku akan selalu ada dan tak akan pamit.
Tenanglah kekasih, telah kupelihara pungguk dalam dada kita acap kali kau mendongak, telah ku lampirkan Bulan sebagai mata malam agar bisa menggantikan mataku. Kita telah mendedahkan pertemuan pada tukang pos yang selalu kau sebut ia konstelasi semesta.
15.5.20
#BukaPuisiBersama