kisahku masih rumpang.
masih ada ruang dengan retak dimana-mana.
masih ada aku yang seringkali ingin membenturkan kepala pada tembok kokoh demi melupa.
di sini terpasang dua lengan yang kuharap cukup hangat untuk menyambut sebuah kepulangan, lengan yang masih sehangat dulu saat mengantar sebuah kepergian.
kisahku tak jua bertemu pada titik rampung, karena diam-diam doaku bermuara pada keajaiban perihal kesempatan memiliki sekali lagi.
di bangku kayu tua ini aku duduk dengan harap-harap cemas, menunggu sebuah kepulangan bersama sekotak kisah perantauan atau malah datangnya sosok pagi yang dapat kupanggil matahari.
kisahku masih rumpang. kisahku tak jua bertemu titik rampung.
#np: Rumpang - Nadin Amizah