Si Kamaratih masih terus berjalan berkeliling
Ia masih enggan mengepakkan sayapnya
Mungkinkah sedang sibuk memilah-milah nasib siapa yang akan dipangku?
Dia sibuk menentukan...
Lalu bagaimana dia menentukan nasibnya dulu?
Bagaimana dia memutuskan bertambat pada Kamajaya?
Aku sungguh iri dengan perpaduan mereka
Dimana-mana, seorang dewa asmara akan ditakdirkan tampan,
Dewi asmarapun selalu cantik
Mungkin kau bisa sebut Cliodhna..
Approdhite…
Hator…
Xochiquetzal…
Apakah cinta hanya tercipta untuk mereka yang WAH indahnya?
Seperti Kertapati yang mencari Kirana yang berkelana,
Nampaknya sesuatu yang sempurna selalu mempunyai kisah
Tapi yah, bagaimana sebuah kecantikan itu dipuja?
Ingatlah keris Mpu Ghandring itu mengutuk pada siapa?
Lalu kapan hati sang Bthara menghuni pada seseorang yang lain??
Mungkin untukku???
Sedang sang dewi...
Hanya selalu mengujiku
Ia sepertinya enggan meminang hatiku untuk memancing si Kamajaya itu
Ada apa?
Kamaratih itu mencari manusia yang seperti apa?
Nasib yang bagaimana?
Pijakannya tersisa dimana- mana
Tapi menghampiripun tidak
Apakah seorang dewi bisa menangkap keputus-asaan manusia?
Kenapa dia tak memilih mahluk buruk ini?
Padahal dua sanghyang itu yang kuanggap paling tidak manusiawi
Manusia terlalu mementingkan diri, berbalut setan…
Tapi nyatanya sesuci itu adilpun tak bisa
Kurasa mereka tak seberbudi itu
Mereka benar-benar membuatku harus berdamai dengan diriku sendiri
Apakah Tuhan benar-benar membutuhkannya?
Memangnya Kamaratih itu mahatahu?