Kutipan Puisi
Merpati Putihmu
Karya
rhsrofiq
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Aku yang terpendam oleh teriknya mentari
Enggan keluar dari pintu surga
Meski merpati-merpatimu telah merayu
Di pelataran taman mungilku
Aku yang selalu mengumbar senyum pada dunia
Masih saja lengah tentang merpatimu yang suci itu
Apakah aku mulai tergoda?
Hingga fikiranku mengelabu menjelma warna sejati
Aku yang mempunyai rasa iba
Terlalu kecut untuk mengulangi cerita tentang manusia langit
yang diajak Tuhan untuk menapakan kaki di bumi
dengan telanjang kaki maupun beralas kaki
Sungguh, merpatimu begitu sering mengudara di atas kediamanku
Aku takut dengan bulu-bulu halusnya
yang bertebaran tepat di rongga atap
Mampu menutupi lubang perapian
Terkadang rasa kesalku semakin menjadi-jadi
Sebab, engkau tak kunjung muncul
Hanya bersua dengan nada lirih
Lalu, merpatimu datang beriringan menuju kediamanku
Senyum, bergerak perlahan lalu terbang
Dengan sejuta rasa sabarku,
Aku mulai memanipulasi diriku dengan sebutan Andai
Andaikan aku seperti manusia,
Begitu ekspresif dalam mencari cinta
Andaikan aku seperti manusia,
Suka melupakan batasan-batasan langit
Menceracau seperti burung beo
yang pandai meniru segala bentuk perkataan orang
Andaikan saja aku manusia,
Bebas menentukan sikap
untuk mengarah kanan atau cenderung ke kiri
memonopolikan politik dan ekonomi yang berbasis rasa sayang
Andaikan wujudku manusia,
Aku mungkin mengharapkan sesuatu yang tidak hierarki
Mencari teori penuntun pada kesetaraan
Aku tidak suka ketimpangan
Andaikan aku seperti manusia,
Mungkin aku akan menjadi kritikus
Yang berangsur-angsur menghilang
Layaknya pulau-pulau yang habis dikeruk
Andaikan aku seperti itu,
Aku mungkin lupa dengan merpati-merpatimu
Sebab manusia selalu lupa pada dirinya sendiri
Bahkan pada asal mula diciptakannya
Unduh teks untuk IG story