Kutipan Puisi
Prolog Oktober
Karya
rifanadiah
Baca selengkapnya di
Penakota.id
[puncak 2 Oktober]
Bermula manis, kau seruput teh tawar hangat terhidang
Mula-mula engkau permisi, pelan-pelan menghadang
Laju langkahku yang tak bisa engkau kendalikan
Tapak-tapak kaki menekan
Lengkung bibirmu, isyaratkan sejuta pinta
Memberi asa walau angan
Membuncah, sirna, kembali pun enggan
Lantas menurutimu tedas adanya
Engkau bercerita tentang sekawanan manusia
Pergi menjauhi sepetak sawah pagi tadi
Menyapa bidadari-bidadara tanpa syarat
Senyum tulus membangkitkan semangat semua, hikmah itulah
Yang kaupetik, lantas kauberi padaku
Janji-janjimu ingin jua begitu
Bersamaku, tebar senyum sepanjang waktu
Memulainya perlahan, hari ini
Hingga Oktober usai
Mampukah?
Beri aku waktu
Akhir pun tak ingin datang dengan terburu
Seolah mempertanyakan segala raguku
Akan kesungguhanmu tersemat di bulan ini
Dengan segala janji terpatri
Di lembar-lembar akhir Oktober
Sebelum berganti November; sebelum kuberani
tersenyum kepada orang-orang
Lalu-lalang di hadapanku
Memantaskan diri terlebih dulu sebelum
terlambat.
Kuingin tersenyum dengan mudahnya
Padamu, terlebih dulu
esok.
Unduh teks untuk IG story