Saat aku membuka mata, tangan lembut yang sudah kasar itu terus saja melayang perlahan di atas ubunku, melandas lembut dan berulang, sejenak ku pandang sayu matanya seperti telah berdiskusi dengan Tuhan, tentang doa dan harapan, aku membuka suara " Mah, sudah lama disampingku?, dia hanya mengangguk dan tersenyum, ini adalah senyum termanis yang pernah ada, aku bertanya lagi " dari jam berapa? " dia menjawab "dari jam 4", akupun menyela lagi "berapa lama tertidur" jawabnya "tidur 2 jam saja sudah cukup" dan aku hanya diam dalam kantuk yang masih ada seraya memeluknya,,,,
Beberapa tahun kemudian :
"Dek, nginap di rumah kaka ya? " lelaki belia itu mengiyakan, #$@_&¥¢&√_%}¥<£ (simbol bahwa banyak hal bersama kita lakukan, belanja, makan, nonton, dll)
#sampailah pada penghujung istirahat, aku hanya tertidur beberapa jam,