Larut sudah, matapun mulai beralih ke merah
Kudapan masih banyak jadi enggan untuk beranjak
Akupun telah menguap berkali-kali tapi dudukku masih bersedekap
Rugi rasanya meninggalkan perbincangan yang aku rindukan

Nalarku di rasukinya
Pemikiran liar yang mencoba masuk tanpa permisi itu membuatku terus menengadah sembari menganggut-anggut tanda sepakat

Hanya menyisakan satu dua orang sebenarnya
Yang lain sudah bergilir kembali ke peraduannya
Tak mengapa, bukankah ini yang aku nantikan
Memaksa mata tetap terbelalak bukan hal yang sulit rasanya

Dasar malam, suasana gelapmu begitu nikmat
Nikmat bagi siapa saja yang ingin mencari keunikannya
Riuh kendaraan mulai menyepi dan jalan pun terasa lengang

Malam yang larut
Terimakasih atas pelajarannya
Ku rajut dan kutaruh engkau di halaman desktop saja rasanya
Agar lebih mudah jika ingin ku buka
~