Dekat namun tidak berani menatap,
melihat dengan hikmat namun tidak berani mengucap.
Ucapan pamit sedikit terasa pahit,
jauh menjadi tak tenang bak selalu ada gemuruh
Awalnya biasa saja, teramat bahkan
Entah kutub apa yang membuat daya tarik
Kuat, begitu pun dukungan semesta
Hingga membuat tak ingin berpaling
Tak ada yang istimewa sebenarnya
Hanya saja semesta begitu membela
Sekalipun aku trus bersahaja
Dalam tempurung ketakutan dan memilih diam
Sedikit simbol coba aku tangkap juga baca
Tetapi masih tak berani aku bertanya
Apa benar itu pertanda rasa
Yang malu-malu keluar dari peraduannya
Pertemuan singkat dengan bumbu sesal
Harus menerima kepergian tanpa banyak mengenal
Hanya beberapa hal begitu terkenang
Ucap bibirnya yang begitu menohok untuk seseorang yang kerontang