Dingin yang Hangat
Cerpen
Kutipan Cerpen Dingin yang Hangat
Karya rioandhika31
Baca selengkapnya di Penakota.id

Hay matahari pagi.

Beberapa tahun lalu hanya itu yang dapat aku tuliskan untuk menggambarkan senyummu, yang dapat aku nikmati secara diam-diam.


Uno. Permainan pertama yang kita mainkan, senyummu begitu mempesona.

Takjub aku dibuatnya. Aku suka itu, dibangku sma. Ya kala itu kamu begitu dingin hingga kini mungkin.


Aku ingat, saat kamu berlari terburu. Waktu itu denting bel menandakan pulang telah berbunyi, ada bercak merah di rok abu-abumu.

Selanjutnya masih sama hanya senyum hangat pagi yang bisa aku kenang.


Inisial namamu aku coba ukir dengan benang di celana abu-abu milikku, entah apa yang terpikirkan saat itu.

Senyummu yang hangat namun sikapmu yang dingin, membuatku tak berani mengutarakan, terlebih saat itu bahkan sekarang.


Bisa dekat dan kau anggap sebagai temanmu saja, rasanya sudah baik.

Tak banyak foto dan kenangan pada masa itu. Sampai akhirnya masa lulus dari putih abu-abu itu selesai.


Tak ada rencana untuk bertemu kembali. Aku pun tak tau apa rencanamu selanjutnya, akan kemana, seperti apa dan dengan siapa.

Hanya saja semesta yang begitu baik kembali mempertemukan kita, ditempat dan pada situasi berbeda. Di Rantau kita kembali bersua.


Tak hanya kita berdua, ada teman lainnya juga.

Momen yang tercipta selalu begitu dan tak pernah aku beranikan diri untuk mengajakmu, walau jika diingat kembali ada momen berharga yang aku lewati. Kesempatan berharga mungkin, saat kau mengajak untuk menikmati malam di akhir tahun.


Di rantau yang dingin, sikap itu justru terasa lebih hangat. Pertemuan kita lebih banyak dan lebih hangat. Tapi rasa itu masih sama bagiku, dingin, yang masih tetap ada.


Masih juga belum berani aku utarakan, sampai ku tau ada yang mendekatimu begitupun kamu.

Beberapa momen dilewati dengan mendengarkan cerita kedekatanmu. Tak masalah bagiku, selagi semua masih tentangmu dan ada kamu didalamnya.


Ulang tahunmu dua kali aku ada disitu, senyummu yang begitu mempesona terlihat. Tempat yang pernah kita datangi pun aku masih ingat. Bioskop, Sun rise, air terjun, taman bunga, bangku tempat kamu duduk saat menyeruput minumanmu, juga senyum saat kamu wisuda.


Kini kita kembali berjarak dan berada ditempat berbeda. Ya selalu seperti itu memang.

Kini aku punya mimpi dan jalanku, kamu juga pasti. Hanya saja mimpiku terus ada terlintas bahkan saat aku sudah terjaga.


Dokumentasi bergambar, tertulis maupun tidak, masih terus menjadi alarm. Semakin menarikku untuk segera pulang. Kini aku ingin sederhana saja, menyusuri jalanku, menggapai mimpiku, dan juga melihat senyummu. Dan jika itu terjadi, semoga dingin dan hangat itu tetap ada untukku.


Take me back there please, caption dalam postinganmu. Biar aku yang wujudkan itu, sama seperti saat kamu ingin merasakan semeru sebelum kamu kembali ke peraduanmu.

02 Jun 2020 04:04
76
Gunung Semeru, Ngampo, Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: