Aku akan mencintaimu seperti puisi yang terlahir
dari jadwal kesibukanmu yang padat dan lampu-lampu jalan
yang bersinar menerangi dirinya sendiri.
Aku akan mencintaimu seperti gelap yang dibawa oleh cahaya
ke arah tiap sudut menjadi bayang-bayang dan tak pernah berpikir untuk menghindar
hingga jadikannya hilang.
Aku akan mencintaimu sebagai semacam penanda di dadamu
selepas kau bekerja di hari rabu saat di mana kau lebih sibuk
berharap langit membumbung mendung dan menikmati udara yang suka sekali dalam-dalam kau hirup.
Aku akan mencintaimu sebagai semacam perantara sunyi kamar tidurmu
saat di mana kau akan lebih khusyuk
mendengar chorus balada yang siap melepasmu menuju pias tidur.
Bandar Lampung, 2019