Jejak Anjing Malang
Di sudut kota kutelisik lorong jalan
yang remang jauh di balik riuh kerlip malam
tatkala merapal kebisingan
menjadi suatu kalimat yang membosankan
Menerka-nerka kejadian
tak mampu bermimpi dan mengeja doa
hening yang lebur itu merubah aku
menjelma ranting yang gugur
Menjelma debu yang mengalir
menembus sunyi memeluk sepiĀ
seluput-luputnya
seperti jejak seekor anjing yang malang
Merisaukan tangisannya
bergeming di terang bulan
mengaum lepas
menjemput kering tubuhnya
Menggigil
tertidur lelap tanpa pelukan
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah