Pecundang Sepi
Serampas waktu berlalu
kurasa benar ejaan namamu
mengutukku penuh lirih
sama sukar dipeluk tak luput takluk
bertemu
Kian sepiku mengusut rindu
dalam sesak yang sama busuk teringat
tapi rautmu tak pudar sama sekali
membunga di tubuhku
Sejak itu aku dipecundangi malam
ditertawakan bintang dan terang bulan
lalu sebatang rokokku tak pernah berhenti menyala
di tiap kenang dan mimpi kemarin
Cepat pergi
pergilah
di manapun pergilah
aku tak mampu menyimpanmu
meski hanya sebuah namamu sekalipun
Karena aku hanya seorang
pecundang yang brengsek
dan tak pernah diberkati waktu
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah