Beranjak SadarÂ
Renggut nyawa yang nampak
menghela nafas habis terhimpit
segala nista dan warna
bercampur silih bergantian
Dalam tanya
aku bergeming takluk menatap jauh waktu
tertawa dicekik mimpi yang kurintis sendiri
perlahan tumbuh menjaduhÂ
Aku menggertak takdir
berteriak dalam sembab yang menyedihkan
air mata dan ketakuan
kesepian dan harapan!
Tak tau arah mana yang menghajarku kali ini!
angin dan waktu juga hari-hari berikutnya!
ayo tampar dan tusuk aku!
aku tak sampai utuh melawanmu
Tapi aku tak pernah mati
dan takluk semudah itu sialan
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah