Sesak Kesal Namun Tak Mampu
Apa aku harus bertaruh lebih lagi?
gemuruh kelam lekat kupandang tak hilang
Jemuk jenuh segala yang tampak selalu menyilaukan di kedua mata
Aku jengah kerap kali terbujuk kata-kata penenang
Mimpi yang kubuang dan tidur yang tak pernah kunantikan
Berapa lama lagi semua memudar dan hilang
aku mau lebih terbakar dan membekas selamanya
Apa yang akan kuucap ketika ajalku tiba nanti?
bisakah kutemui pelukan paling erat sebelum ini semua selesai
Mungkin tak ada sekalipun
maka dari itu telak kugenggam sakit ini
aku akan hidup selamanya!
Lepas menusuk tiap cekam malam nan gusar
aku kembali dan terus memulai majulah takdir sialan!
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah