Pada Cinta Yang Diam Dan Berjalan

Runtai waktu memakan tanya

setiap bilangan-bilangan berganti

sebutan atas siapapun terpendam

dalam rasa

Begitulah cinta seketika membentuk dan menghancurkan di saat yang sama

menebas dan memeluk takdir bersamaan

menikam dan bercinta sepenuh malam panjang--berulang

Membunuh satu dengan lainnya

dan menangisinya kemudian

ini tiap jasad dan hati yang berperang

pada logika lekat terpandang segalanya

Membias menjadi terang atau

meredup dan meneduhkan setelahnya

bukankah rasa sakit selalu menguatkan?

seperti itukah cinta terbilang juga ternilai di dalamnya

Kurasa mayat-mayat yang mati pun

tak pernah kehilangan cintanya

sejak awal rasa cinta adalah bentuk yang lebih besar dari apapun

tersembunyi di balik bilik hati yang kecil

Jakarta Di Ujung Pena

Rizky Adriansyah

Selamat jalan Eren Yeager!

Mikasa.