Selayak
Suar kabar burung tertatih
rintik bunyi bersiul pada genting situasi
hening yang lenyap pada lebur
berjuta harap terkubur
Mati ratapnya doa sunyi
kelopak mata diam terbenam
lebam di balik malam
selayak waktu yang merayap
Habis sudah lelaku diri
kepala kaki bertumpu hati
ruang sempit terpecah
melebar nafsu tumpah
Jatuh sempalai daun-daun
berjujai merimbun
penyejuk segala tenun
kegagalan seubun-ubun
Terka menuai makna
perihal rapal yang tersumpal
meraung pada maya
leluntah ricuh yang ruah
Risau lelungit jiwa reruntai tanya
menganyam masa
waktu-waktu terayak peradaban
saban akal hati meringkih
rintihnya terhujani darah-darah
Selama hidup berbunga mekar
membau bangkai setangkai mawar
pada taman-taman
buku-buku yang tergeletak
Tangan-tangan duniawi
mengakar pada surgawi
kehidupan yang belum mati
kehidupan yang belum hidup
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah