Kalut
Di balik biak-biak uap subuh
ada mukamu
pucat dirundung bulan
Pada sebuah bilik
kau memelik lebam
ia karam--mendiam
Dipeliharanya waktu
dibuangnya nama-nama
lalu fajar berbisik perih
Ia lahir dalam kepulangan
matanya mendidih di balik dingin
menusuk kata-katanya; meresap pecah
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah
Jakarta, 12,02,2019