Media Penghujung Dunia
Jejak jengkal terkapar
muram seribu gelap menggegap
aku berimbas sakit
menerka rauh tiap ruang yang luruh
Terhenti mengurung jejak segala harap
kerisauan dan tatapan yang tak lagi berbinar
sorot mata ini membelah takdir
tak sanggup memilah menilai tiap rasa
Habis terkulai jasad dicumbu sepi
mati dalam kerinduan seutas peluk
yang tak mampu kudapati
Kularikan setiap nyata yang pelik ini
terjerambab jatuh mengutus segala sesak
meringis diam dalam dendam
Bising suar bisik pekik jalan
membabi buta menebas mimpi sia-sia
segelintir manusia di ujung zaman
menadah doa mengais hujan
jatuh sedalam-dalamnya
Andai sekali saja dapat kuikrarkan inginku
padaMu yang maha Esa
Tuhan jika memang aku tak luput dari kenaifan
ikat dan rangkul jiwaku dalam damai
tenang yang terang seterang-terangnya
Meski dalam diriku kuikhlaskan malam
merebutku, menginjak dan menamparku--sendirian
beri aku hidup di mana terang takkan kutunda
dan kulangkahkan kaki ini
Bertaruh sehabis-habisnya
kan kutaklukan hari esok tiba!!
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah