Aku terasing lajur jauh ini menyeret retak
Liku dendam besar jalan yang terjal
kabar beredar nada-nada liar terdengar
di telingaku
Kerap kuterka seiring waktu bedebah semakin terlihat kentara kupandang semakin nyata adanya
tiap surat kabar tertulis berita gelap
Tiap lagu mengiring masa rasa sakit yang abadi sama benarnya
mengapa lagu-lagu itu lahir?
Dan dia mampu bernyanyi hingga lirik terakhir
Fat mike dengan My Orphan Year miliknya
Never shout never dengan Selloutnya
Juga Nirvana dengan Jesus dont want for a sunbeam yang kerap kali terdengar di kepalaku
Atau lagu berandal lainnya, telak tersadar rampas aku terbekuk takluk pada takdir yang jalang
dan brengseknya mereka tertawa bertepuk tangan pada lirik-lirik gusar yang didengar langsung darinya
Mengapa rasa tak mampu bermakna kali ini? semua hal terampas begitu cepat berkutat jatuh dan merubah segalanya
Tapi tidak dengan sakit
Ia abadi sebagai senjata
Abadi sebagai obat
Abadi sebagai penutup
Tanpa bayang cahaya tak mampu terang
Tapi kali ini terang mana yang harus kupercaya?
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah