Rahim Kerontang
Terengah, regup habis muda-mudi yang haus dalam peradaban
Waktu dan zaman memekik lagi dan lagi
Telak sampai pada puncaknya!
Di mana tubuh tak lagi berhagra
di mana luhur tak lagi bernilai
moral-moral berserakan--diobral di jalanan
Seperti teriakan lantang
para pemuda yang menuhankan logikanya
Busuk!, selak segala yang tampak begitu indah baginya
Tak seperti manis kata-kata yang diramunya sedemikian cantik
Semua hanya untuk pembenarannya sendiri.
Berdalih sejauh mungkin agar dirinya dibilang tenang dan benar
Oh, apa benar yang kausuarakan begitu hangat dan enak di telingaku?
Bagiku, ocehan kalian bak remahan sampah di ujung gang becek yang bau dan kotor!
Lantas lekas tiba saatnya nafsu dan keliaran menjadi biasa saja
bukan lagi Tuhan yang dijual!
Kini telak kulihat segerombol orang tolol
berlomba-lomba menjadi pelacur dengan bangga!
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah