Kamu mengembara dari satu pikiran ke pikiran lain
Kamu bercuap-cuap soal janji-janji yang tanpa kabar
Kupikir kamu akan berhenti
Ketika belati penolakan menikammu tiada henti
Kupikir kamu akan menyerah
Ketika lisan-lisan mengucapkan kata terserah
Kamu berjalan dari satu mata ke mata yang lain
Menghapus air mata yang membanjir
Kamu mendayung di sungai sesal masa kini
Menyusurinya dan menaburkan kembang duka penyesalan